عَنِ النَّبَاِ الْعَظِيْمِۙ ‘Anin naba'il-‘aẓīm (i). Tentang berita yang besar (hari Kebangkitan) الَّذِيْ هُمْ فِيْهِ مُخْتَلِفُوْنَۗ Allażī hum fīhi mukhtalifūn (a). yang dalam hal itu mereka berselisih. كَلَّا سَيَعْلَمُوْنَۙ Kallā saya‘lamūn (a). Sekali-kali tidak! Kelak mereka akan mengetahui. ثُمَّ كَلَّا سَيَعْلَمُوْنَ
Ala-Maududi. (78:23) therein they shall abide for ages, [15] 15. The word ahqab as used in the original means successive periods of long time appearing continuously one after the other. From this word some people have tried to argue that there will be eternity in the life of Paradise but no eternity in the life of Hell.
The Day of Judgement is Near. Allah said, إِنَّآ أَنذَرْنَـكُمْ عَذَاباً قَرِيباً. (Verily, We have warned you of a near torment) meaning, the Day of Judgement. It is mentioned here to emphasize the fact that its occurrence has become close, because everything that is coming will certainly come to pass.
An-Naba’ merupakan surat yang turun pada masa Nabi Muhammad sebelum hijrah ke Madinah. Pada masa jahiliyyah atau Arab pra-Islam, perempuan masih dianggap hina dan diyakini sebagai sumber petaka. Bahkan perempuan diposisikan sebagai suatu “barang”, yang bisa menjadi rampasan perang ataupun jaminan hutang.
Tentang berita yang besar. (An-Naba: 1-2) Yakni apakah yang dipertanyakan mereka? Tentang hari kiamat, yaitu berita yang besar, yakni berita yang amat besar, amat mengerikan, lagi amat mengejutkan. Qatadah dan Ibnu Zaid mengatakan bahwa yang dimaksud dengan berita besar ini ialah kebangkitan sesudah mati.
L526O.
surat an naba ayat 78 latin