JaketDistro 2019 Classic RRD 148 - Yuk coba tengoklah lagi sebelum order produk jaket distro trendi bandung Raindoz kita ini, baca selengkapnya yach kak. Kami mempromosikan barang jaket distro trendi bandung RRD 148 ini dengan harga 258724, ini merupakan harga yang cukup miring di outlet lho.
Daridata yang dimiliki PT. Eins Trend khususnya Factory 2 pada sewing department hasil kualitas barang yang telah diproduksi pada tahun 2019. Tabel 2 Data Kualitas Produksi Bulan Defect Quantity Total Accept Total Quantity Defect (%) Januari 7.942 738.519 746.461 1.01
Tahunbaru berarti juga jadi saatnya untuk memperbaharui tampilan diri Anda. Selain dengan busana dan make-up, tampilan baru juga bisa tercipta dari perubahan warna rambut. Jika di tahun 2018 lalu, tren warna rambut rose gold, merah, dan platinum jadi tren, kini ada beberapa yang bakal tergantikan dengan warna baru.
Kenaikanharga barang dan jasa secara umum dimana barang dan jasa tersebut merupakan kebutuhan pokok masyarakat atau turunnya daya jual mata uang suatu negara. Indeks Harga konsumen (IHK) : Ialah suatu indeks, yang menghitung rata-rata perubahan harga dalam suatu periode, dari suatu kumpulan barang dan jasa yang dikonsumsi oleh penduduk/rumah
TrendPasar; Unik; More. Desain. Tren Warna Tahun 2020, Classic Blue! December 9, 2019. Jenis Tanaman Hias Gantung Yang Cocok Untuk Percantik Rumah. November 25, 2019. Berikut Kelebihan dan Kekurangan Memasang Skylight di Rumah. November 19, 2019. 5 Barang Yang Sebaiknya Tidak Disimpan di Bawah Tempat Tidur - Mungkin banyak dari kamu
h8lFGXD. The student's decision to consume an item is also influenced by the student's personal characteristics. This research is a descriptive quantitative approach with survey techniques and online interviews using questionnaires filled out online using google form. There are five variables that are measured to determine the consumer behavior of students in buying fashion products, including cultural factors, reference groups, roles and status, lifestyle, and learning. The population in this study were students of Economics Education, Faculty of Economics and Business, Makassar State University, batch 2019-2020, totaling 222 students. The sample amounted to 70 students. Based on the research data, it is known that the influence of cultural factors on the purchase of fashion products is the influence of reference group factors on the purchase of fashion products has a percentage of the influence of role and status factors has a percentage of the influence of style factors living has a percentage of And the influence of learning factors is So the role and status factors, reference groups, and lifestyle factors are more dominant that influence the consumer behavior of students in buying fashion products. Meanwhile, in simple linear regression analysis, the research results show that the research results prove that the variable that has a dominant influence on the fashion product purchase variable Y is the reference group variable X2 where the regression coefficient value β is it can be concluded that the reference group variable X2 is the variable that has the most dominant influence on the variable purchasing fashion products Y. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Phinisi Integration Review Vol. 4, Juni 2021 Hal 340-353 Website p-ISSN 2614-2325 dan e-ISSN 2614-2317 DOI 340 Perilaku Konsumtif Mahasiswa Dalam Membeli Produk Fashion Muhammad Hasan1*, Thamrin Tahir2 , Inanna3, Tuti Supatminingsih4, Nur Arisah5 12345 Pendidikan Ekonomi, Universitas Negeri Makassar, Indonesia 1Email Abstract. The student's decision to consume an item is also influenced by the student's personal characteristics. This research is a descriptive quantitative approach with survey techniques and online interviews using questionnaires filled out online using google form. There are five variables that are measured to determine the consumer behavior of students in buying fashion products, including cultural factors, reference groups, roles and status, lifestyle, and learning. The population in this study were students of Economics Education, Faculty of Economics and Business, Makassar State University, batch 2019-2020, totaling 222 students. The sample amounted to 70 students. Based on the research data, it is known that the influence of cultural factors on the purchase of fashion products is the influence of reference group factors on the purchase of fashion products has a percentage of the influence of role and status factors has a percentage of the influence of style factors living has a percentage of And the influence of learning factors is So the role and status factors, reference groups, and lifestyle factors are more dominant that influence the consumer behavior of students in buying fashion products. Meanwhile, in simple linear regression analysis, the research results show that the research results prove that the variable that has a dominant influence on the fashion product purchase variable Y is the reference group variable X2 where the regression coefficient value β is it can be concluded that the reference group variable X2 is the variable that has the most dominant influence on the variable purchasing fashion products Y. Keywords Consumptive behavior, buying fashion products. Abstrak. Keputusan mahasiswa dalam mengkonsumsi suatu barang juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan teknik survei dan wawancara online menggunaan kuesioner yang diisi secara daring menggunakan google form. Ada lima variabel yang diukur untuk mengetahui perilaku komsutif mahasiswa dalam membeli produk fashion, meliputi faktor kebudayaan, kelompok referensi, peran dan status, gaya hidup, dan pembelajaran. Populasi pada penelitian ini merupakan mahasiswa Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Makassar, angkatan 2019-2020 yang berjumlah 222 mahasiswa. Adapun sampel berjumlah 70 mahasiswa. Berdasarkan data hasil penelitian diketahui bahwa besarnya pengaruh faktor kebudayaan terhadap pembelian produk fashion sebesar 47,15%, pengaruh faktor kelompok referensi terhadap pembelian produk fashion memiliki presentase 72,62%, pengaruh faktor peran dan status memiliki presentase 73,86%, pengaruh faktor gaya hidup memiliki presentase 71,42%. Dan pengaruh faktor pembelajaran sebesar 55,59%. Jadi faktor peran dan status, kelompok referensi, dan faktor gaya hidup yang lebih dominan yang mempengaruhi perilaku komsumtif mahasiswa dalam membeli produk fashion. Sedangkan pada analisis regresi linear sederhana hasil penelitian menunjukan bahwa hasil penelitian membuktikan variabel yang mempunyai pengaruh dominan terhadap variabel pembelian produk Phinisi Integration Review. Vol 42 Juni 2021 341 fashion Y adalah variabel kelompok referensi X2 dimana nilai koefisien regressinya β sebesar Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel kelompok referensi X2 merupakan variabel yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap variabel pembelian produk fashion Y. Kata Kunci Perilaku konsumtif, pembelian produk fashion Ini adalah artikel dengan akses terbuka dibawah licenci CC . PENDAHULUAN Bergaya telah menjadi ciri khas masyarakat modern di Era 21 dalam menunjukkan eksistensinya bagian dari masyarakat yang terkini. Industri fashion semakin gencar menawarkan berbagai produk yang digemari masyarakat terkhusus para remaja, yang dianggap cepat mengikuti arus perubahan mode. Fashion yang terus berkembang ini amat mempengaruhi mahasiswa sebagai kalangan elit pelajar Indonesia, dimana dalam segala hal orang kini amat mengutamakan budaya penampilan sebagai gaya hidup sehari-hari Jeddi et al., 2013. Pada saat ini informasi pada era yang super cangging sudah berubah menjadi hal yang penting pada kehidupan. Termasuk pada kalangan mahasiswa itu sendiri, yang mempunyai hoby untuk membeli barang misalnya fashion. Pada proses berbelanja suatu barang mahasiswa juga memperlukan suatu informasi agar dapat membantu kegiatan berbelanjanya. Informasi ini sangat penting dan dibutuhkan untuk mencari apa yang ingin kita beli. Misalnya mahasiswa ingin membeli suatu barang dan akan mencari informasi mengenai barang tersebut seperti barangnya berasal dari bahan apa, stok warna yang tersedia apa saja, harganya berapa dan yang terakhir bagaiman ukuran dari produk tersebut. Dengan informasi tersebut sebelum melakukan proses pembelanjahan pembelai atau mahasiswa telah mengetahui informasi mengenai barang tersebut Chita et al., 2015. Teknologi yang semakin canggih ini, tentu dapat bermanfaat dikalangan mahasiswa agar mudah melaksanakan berbagai aktivitas sehari-hari, dimana mahasiswa akan selalu melakukan pencarian informasi diberbagai sumber yang ada. Untuk mendapatkan berbagai informasi tersebut mahasiswa lebih memilih mencari informasi tersebut di internet. Internet telah menyediakan berbagai macam informasi dari berbagai sumber. Maka dari itu mahasiswa sering kalanya mendapatkan informasi di internet dengan sumber yang menurutnya bisa dipercaya seperti, market place, sosial media, we dan sebagainya Shohibullana, 2014. Perkembangan pasar fashion yang meluas juga turut mempengaruhi masuknya brand ke Indonesia. Fashion yang awalnya berasal dari Eropa ini kini dapat dengan mudah masuk. sejatinya mampu berkembang sebab pengaruh globalisasi Enrico et al., 2014. Dalam kehidupan yang dilakukan untuk membelanjakan suatu barang yang berguna untuk mempercantik diri kita biasa disebut dengan fashion. Fashion tidak hanya identik dengan pembelanjaan pakaian tetapi bisa seperti makanan atau yang lagi trend pada saat itu. Pada tahun akhir-akhir ini perkembangan fashion dengan pakaian muslimah lebih berkembang di kalangan masyarakat indonesia. Fashion tentang muslimah biasanya berbentuk kulot, kemeja monalisa, busana gamis dan sebagainya. Penggunaan akan pakaian muslimah tersebut dapat di lihat dengan siapa orang yang akan menggunakan pakaian tersebut Agustina, 2012. Pada saat ini, konsumen yang terdapat di Indonesia salah satunya yaitu mahasiswa-mahasiswi yang ada pada jurusan ekonomi UNM. Saat ini pembelanjaan secara online lagi trend karna tidak hanya melakukan pembelanjaan sekitar saja tetapi dapat membeli barang yang di inginkan di luar negeri. Pemasaran tersebut bisa dilihat dari berbagai media ataupun aplikasi, dengan perdagangan yang sangat mudah tersebut calon pembeli dapat mendapatkan barang yang di inginkan secara mudah. Fenomena ini tidak terjadi hanya pada negara indonesia saja akan tetapi fenomena ini terjadi diseluruh negara. Perusahaan lokal harus bisa bersaing dengan perusahaan luar negeri secara ketat Kusuma et al., 2013. Hasan, et all Perilaku Konsumtif Mahasiswa dalam Membeli Produk Fashion 342 Mahasiswa tidak bisa membeli barang secara acak akan tetapi selalu dipengaruhi akan karakteristik pada diri sendiri, dimana akan meliptu gengsi, kehidupan ekonomi, gaya hidup, karena mahasiswa mempunyai konsep sendiri mengenai pemakaian dan setiap mahasisiwa selalu mencari informasi di berbagai media. Banyaknya iklan yang mendorong mahasiswi untuk hidup konsumtif, karena produk-produk yang di iklankan mempunyai keunggulan-keunggulan yang berbeda. Perkembangan akan fashion yang sering dimunculkan diberbagai sosial media dapat menyebabkan budaya konsumsi pada kalangan mahsiswa mahasiswi semakin tinggi juga Aprilia & Hartoyo, 2013. Memakain pakaian atau busana dengan trend masa kini ketika akan melaksankana perjalan menuju kampus merupakan hal yang sering terjadi dan dianggap salah satu bentuk status di kalangan mahasiswa sehingga kampus bukan lagi dijadikan sebagai tempat mencari ilmu melainkan dijadikan sebagai tempat yang dapat memperlihatkan keberadaan diri sehingga dapat memicu akan perilaku konsumtif pada kalangan mahasiswa tersebut Tambunan, 2001. Dalam berpenampilan tentunya tidak secara tiba-tiba menggunakan fashion sebagai penunjang aktifitasnya, dalam hal ini ada proses sosialisasi dari orang-orang sekitarnya baik senior ataupun teman komunitas dalam menampilkan fashion yang kemudian ditiru oleh mahasiswa lainnya. Ketika berbicara akan gaya hidup dan fashion mahasiswa, tidak bisa kita pungkiri dimana lingkungan yaitu salah satu alasan kecuali peningkatan IT yang mempunyai pengaruh. Lingkungan ini yaitu tempat beraktivitas dan juga lingkungan dalam pertemanan Engel et al., 2017. Kebanyakan konsumen brand mengetahui ragam jenis produk, harga, serta kualitas produk dipengaruhi oleh keluarga, teman, review online dan forum yang mereka ikuti, di mana hal ini pula yang mempengaruhi pilihan mereka pada produk yang menurut mereka itu trand. Misalnya dalam sebuah organisasi banyak mendapatkan rekomendasi dari senior dan teman-teman sesama komunitas dalam berpenampilan dan memilih produk-produk yang dianggap safety yang bagaimana, yang awet dan sebagainya. Melihat akan hal itu apakah tidak sadari ataupun disadari tidak memiliki pengauh akan gaya hidup mahasiswa tersebut, yang akan cenderung untuk membentuk kelakuan konsumtif dimana karena seringnya melakukan kegiatan berbelanja. Dengan berbagai fenomena-fenomena tersebut akan selalu mendorong para mahasiswa-mahasiswi untuk selalu mencari akan informasi dengan menggunakan berbagai macam sumber, dengan fenomena-fenomena ini akan menjadi menarik untuk kita teliti kembali Creswell, 2014. METODE Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan teknik survei dan wawancara online menggunaan kuesioner, bentuk keusioner ini yaitu melalui google form. Populasi yang digunakan didalam penelitian tersebut menggunakan para mahasiswa-mahasiswi sebanyak 222 angkatan 2019-2020 yang terdapat pada Universitas Negeri Makassar, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Pendidikan Ekonomi. Sampel yang digunakan sebanyak 70 mahasiswa-mahaiswi dari populasi tersebut. Ada beberapa aspek yang diukur pada perilaku konsumtif mahasiswa dalam membeli produk fashion, meliputi variabel kebudayaan, kelompok referensi, peran dan status, gaya hidup, dan pembelajaran sebagai variabel bebas, dan pembelian produk fashion sebagai variabel terikat. Dalam kajian ini, instrumen penelitian yang berupa angket yang menggali informasi terkait perilaku komsumtif mahasiswa dalam pembelian produk fashion yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menjadi objek yang diteliti agar menghasilkan data yang akurat. Data yang akan dianalisis ini akan mengacu pada kuesioner dimana sebelumnya telah diberikan secara deskriptif. Jawaban tiap responden mengarah pada pernyatan mendukung atau tidak mendukung dengan menggunakan skala likert. Setiap item pilihan jawaban pada kuesioner terdiri dari empat pilihan jawaban yang disertai dengan bobot atau nilai setiap pilhan jawaban. Phinisi Integration Review. Vol 42 Juni 2021 343 Tabel 1. Skor Penilaian Responden Kemudian data yang telah diperoleh dari setiap butir pertanyaan melalui instrumen kuesioner tersebut kemudian diolah dikonversi ke dalam bentuk presentase, setelah itu data disajikan dalam bentuk grafik, kemudian dijelaskan dalam bentuk kalimat. Adapun rumus yang digunakan untuk pengolahan data deskriptif sebagai N = Jumlah fx = Jumlah yang didapat HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut ini uji validitas butir instrumen perilaku komsumtif mahasiswa dalam membeli produk fashion. Tabel 2. Hasil Uji Validitas Instrumen Pengaruh Variabel Kebudayaan terhadap Variabel Pembelian Produk Fashion Mahasiswa Sumber Olah Data 2021 Hasil perhitungan uji validitas instrumen pengaruh kebudayaan terhadap pembelian produk fashion mahasiswa, diperoleh bahwa semua butir instrumen termasuk kategori valid dan semua butir layak dijadikan pertanyaan instrumen pada penelitian. Uji validitas butir instrumen pengaruh kelompok referensi terhadap pembelian produk fashion mahasiswa diperoleh berikut ini Tabel 3. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kelompok Referensi terhadap Variabel Pembelian Produk Fashion Mahasiswa Sumber Hasil Pengolahan Data 2021 Hasil perhitungan uji validitas instrumen pengaruh kelompok referensi terhadap pembelian produk fashion mahasiswa, diperoleh bahwa semua butir instrumen termasuk kategori valid dan semua butir layak dijadikan pertanyaan instrumen pada penelitian. Uji validitas butir instrumen pengaruh peran dan status terhadap pembelian produk fashion mahasiswa diperoleh sebagai berikut Hasan, et all Perilaku Konsumtif Mahasiswa dalam Membeli Produk Fashion 344 Tabel 4. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Peran dan Status terhadap Variabel Pembelian Produk Fashion Mahasiswa Sumber Hasil Pengolahan Data 2021 Hasil perhitungan uji validitas instrumen pengaruh peran dan status terhadap pembelian produk fashion mahasiswa, diperoleh bahwa semua butir instrumen termasuk kategori valid dan semua butir layak dijadikan pertanyaan instrumen pada penelitian. Uji validitas butir instrumen variabel gaya hidup terhadap variabel pembelian produk fashion pada mahasiswa diperoleh sebagai berikut Tabel 5. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Variabel Gaya Hidup terhadap Variabel Pembelian Produk Fashion Mahasiswa Sumber Hasil Pengolahan Data 2021 Dari tabel di atas didapatkan hasil uji validitas instrumen variabel gaya hidup terhadap variabel pembelian produk fashion terhadap mahasiswa, diperoleh bahwa semua butir instrumen termasuk kategori valid dan semua butir layak dijadikan pertanyaan instrumen pada penelitian. Uji validitas butir instrumen pengaruh pembelajaran terhadap pembelian produk fashion mahasiswa diperoleh sebagai berikut Tabel 6. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Pembelajaran terhadap Variabel Pembelian Produk Fashion Mahasiswa Sumber Hasil Pengolahan Data 2021 Hasil perhitungan uji validitas instrumen pengaruh pembelajaran terhadap pembelian produk fashion mahasiswa, diperoleh bahwa semua butir instrumen termasuk kategori valid dan semua butir layak dijadikan pertanyaan instrumen pada penelitian. Untuk mengetahui konsentrasi alat ukur, apakah hasilnya maka akan dilanjutkan dengan uji reliabilitas, maka adapun kriteria persyaratannya yaitu dengan ketentuan > 0,6 reliabel. Phinisi Integration Review. Vol 42 Juni 2021 345 Tabel 7. Ringkasan Uji Reliabilitas Instrumen Faktor kebudayaan terhadap pembelian produk fashion Faktor kelompok referensi terhadap pembelian produk fashion Faktor peran dan status terhadap pembelian produk fashion Faktor gaya hidup terhadap pembelian produk fashion Faktor pembelajaran terhadap pembelian produk fashion Sumber Hasil Pengolahan Data 2021 Dari hasil survei menggunakan koesioner deskripsi responden dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 8. Deskripsi Responden Sumber Hasil Pengolahan Data 2021 Tabel 8 menunjukan bahwa mayoritas responden adalah mahasiswa angkatan 2020 sebanyak 62, 86%, dan angkatan 2019 sebanyak 37,14%, Kemudian mayoritas responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 80,00% dan laki-laki hanya 20,00%. Dan rata-rata usia responden 19 tahun, maksimal 21 tahun, dan 17 tahun adalah usia minimal. 1. Deskripsi Variabel Berdasarkan hasil survei melalui kuesioner menggunakan Google Form, ada beberapa hal yang diukur pada perilaku komsutif mahasiswa dalam membeli produk fashion meliputi variabel independen X = kebudayaan X1, kelompok referensi X2, peran dan status X3, gaya hidup X4, pembelajaran X5., Dan Variabel Dependennya yaitu pembelian produk fashion Y dengan menggunakan skala likert. Hasil Kuesioner dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Hasil Pengisian Kuesioner oleh Responden Pengaruh faktor kebudayaan terhadap pembelian produk fashion mahasiwa X1 Pengaruh faktor kelompok referensi terhadap pembelian produk fashion mahasiswa X2 Pengaruh faktor peran dan status terhadap pembelian produk fashion mahasiswa Hasan, et all Perilaku Konsumtif Mahasiswa dalam Membeli Produk Fashion 346 Pengaruh faktor gaya hidup terhadap pembelian produk fashion mahasiswa X4 Pengaruh faktor pembelajaran terhadap pembelian produk fashion mahasiswa X5 Sumber Hasil Pengolahan Data 2021 a. Faktor kebudayaan terhadap pembelian produk fashion Faktor budaya memiliki pengaruh pada perilaku konsumen. Hal tersebut didukung oleh Sari 2018 yang menyatakan bahwa untuk mengetahui pengaruh faktor kebudayaan terhadapa pembelian produk fashion mahasiswa, maka ada beberapa pertanyaan yang 10. Tabel Persentase Faktor Budaya 1 Salah satu faktor yang mendukung untuk selalu mengkonsumsi produk fashion yang terbaru adalah lingkungan tempat tinggal 2 Saya selalu memadupadankan fashion jika ingin kepesta, maka itu saya harus membeli produk fashion yang terbaru 3 Produk fashion hasil anak bangsa adalah produk kesukaan saya untuk dikonsumsi Sumber Hasil Pengolahan Data 2001 Dalam faktor kebudayaan terhadap pembelian produk fashion didapatkan hasil tanggapan responden bahwa mahasiswa yang menjawab setuju yaitu 47% sedangkan mahasiswa yang menjawab tidak setuju yaitu 52,83%. Pada pernyataan item No. 1 para mahasiswa yang menjawab setuju terbiasa oleh lingkungan sekitar mereka sehingga mereka membeli produk fashion yang sedang trend untuk menunjang menampilan sehari-hari. Sedangkan mahasiswa yang menjawab tidak setuju karena mereka terbiasa memadu padankan fashion yang mereka miliki. Kemudian pada pernyataan No. 2 mahasiswa yang menjawab setuju karena agar mereka terlihat tidak salah kostum dan agar mereka percaya diri, kemudian mahasiswa yang menjawab tidak setuju mereka hanya memakai produk fashion yang mereka miliki dan sebisa mungkin memadu padankan dengan produk fashion lainnya agar terlihat menarik. Selanjutnya pada item pernyataan No. 3 mahasiswa yang menjawab setuju karena mereka ingin ingin lebih mencintai produk lokal buatan Negara sendiri, kemudian mahasiswa yang menjawab tidak setuju karena mereka membeli bukan berdasarkan buatan dalam negeri maupun luar negeri tapi berdasarkan kebutuhan. Hal tersebut didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Yohanes Suhari 2008 yang menyatakan bahwa faktor budaya, tingkat sosial, kelompok anutan, dan keluarga, serta pengalaman belajar, kepribadian, sikap dan keyakinan, gambaran diri merupakan faktor-faktor budaya. b. Faktor kelompok referensi terhadap pembelian produk fashion Kelompok referensi adalah seseorang atau kelompok yang mempengaruhi perilaku Phinisi Integration Review. Vol 42 Juni 2021 347 konsumen. Pengaruhya dapat berupa pemilihan produk yang akan dibeli oleh seorang 11. Tabel Persentase Faktor Kelompok Referensi 3 Unsur pamer ke teman-teman 4 Lebih fashion daripada teman 5 Informasi dari orang sekitar 6 Informasi tokoh penjual fashion terbaru Sumber Hasil Pengolahan Data 2021 Dalam faktor kelompok referensi terhadap pembelian produk fashion didapatkan hasil tanggapan responden bahwa mahasiswa lebih dominan yang menjawab setuju yaitu sebesar 72,62% dan yang tidak setuju hanya 27,38%. Pada item pernyataan No. 1 dan 2 mahasiswa membeli produk fashion yang direferensikan oleh idola mereka, agar mareka lebih mudah menentukan gaya berbusana mereka, sedangkan remaja yang menjawab tidak setuju karena mereka merasa tidak cocok jika memakai produk fasion yang idolola mereka gunakan. Kemudian pada item pernyataan No. 3 dan 4 mengenai teman dalam keputusan pembelian produk fashion mahasiswa yang menjawab setuju karena mereka ingin telihat trend dan tidak ingin kalah oleh temannya, dan dalam informai mengenai produk fashion mahasiswa juga mendapat referansi dan saran dari teman mareka. Kemudian yang menjawab tidak setuju karena mereka membeli produk fashion berdasarkan kebutuhan dan keinginan sendiri. Hal tersebut di dukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sumarwan 2015 yang menyatakan bahwa orang-orang yang paling berpengaruh terhadap pembelian fashion adalah kelompok referensi yang nyata adanya.. Penelitian Anoraga & Iriani 2013, dalam tulisannya mengatakan bahwa yang mempengaruhi keputusan seseorang dalam pembelian adalah orang-orang yang memberikan referensi. c. Faktor peran dan status terhadap pembelian produk fashion Berikut ini persentase faktor peran dan status dapat dilihat pada tabel 12. Tabel 12. Tabel Persentase Faktor Peran dan Status Tsaya harus terlihat rlihat fashionable Saya harus mengikuti trend Fashion yang bermerek akan menunjang penampilan saya Saya harus terlihat popularitas Sumber Hasil Pengolahan Data 2021 Dalam faktor peran dan status terhadap pembelian produk fashion didapatkan hasil tanggapan responden bahwa mahasiswa lebih dominan yang menjawab setuju yaitu sebesar 73,86% dan yang tidak setuju hanya 20,96%. Mayoritas mahasiswa berpendapat bahwa dengan membeli fashion yang sedang trend dapat menunjang penampilan agar terlihat fashionable Hasan, et all Perilaku Konsumtif Mahasiswa dalam Membeli Produk Fashion 348 apalagi jika marena membeli dan menggunakan produk fashion yang bermerk maka mareka akan lebih percaya diri. d. Faktor gaya hidup terhadap pembelian produk fashion Gaya hidup merupakan pola hidup yang aktualisasikan melalui kegiatan, pendapat, atau minat seseorang. Secara keseluruhan gaya hidup mencerminkan seseorang yang berinteraksi dengan lingkugannya. Tabel 13. Tabel Persentase Faktor Gaya Hidup Perkembangan fashion yang lagi trend Produk fashion yang terbatas Saya boros dalam berbelanja “Beli sekarang” mendekripsikan diri saya saat berbelanja produk fashion Sumber Hasil Pengolahan Data 2021 Dalam faktor gaya hidup terhadap pembelian produk fashion didapatkan hasil tanggapan responden bahwa mahasiswa lebih dominan yang menjawab setuju yaitu sebesar 71,42% dan yang tidak setuju hanya 28,57%. Pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa membeli produk fashion mengikuti perkembangan mode saat ini, hal ini mareka lakukan agar penampilan mereka tidak ketinggalan zaman, mereka juga membeli produk fasion yang bermerek agar mereka tampil beda dengan yang lainnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Wati 2016, Pramudi 2015, dan Wahyudi 2013 terdapat kesamaan pendapat bahwa ukebutuhan bukan lagi menjadi perioritas namun keinginan yang harus terpenuhi untuk membuat perasaan senang. e. Faktor pembelajaran terhadap pembelian produk fashion Tabel 14. Tabel Persentase Faktor Budaya Fashion yang membentuk lekukan tubuh Fashion yang cocok dengan warna kulit Fashion yang mengikuti trend sekarang Fashion dengan mengikuti pegelaran busana sebagai tempat referensi Keingintahuan dengan fashion terbaru Iklan tentang fashion terbaru Sumber Hasil Pengolahan Data 2021 Dalam faktor pembelajaran terhadap pembelian produk fashion didapatkan hasil tanggapan responden bahwa mahasiswa yang menjawab setuju yaitu sebesar 55,95% dan yang tidak setuju hanya 44,01%. Pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang menjawab setuju karena fashion yang membentuk lekukan tubuh dengan fashion yang cocok dengan warna kulit dapat menggunakan referensi dari iklan. Hal ini sejalan degan pendapat Sari 2018 dan Sumawan 2010 yang menyatakan bahwa Phinisi Integration Review. Vol 42 Juni 2021 349 dengan adanya keinginan tahuan yang tinggi akan menimbulkan pembelian produk fashion yang berlebihan, dan dengan melihat iklan dan majalan kita akan mendapatkan pembelajaran bagaimana cara berfashion sesuai dengan trend. 2. Analisis Data Keseluruhan Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi dalam perilaku komsumtif mahasiswa dalam membeli produk fashion terdiri dari lima variabel yakni faktor kebudayaan, faktor kelompok referensi, faktor peran dan status, gaya hidup dan 15. Presentase jumlah rata-rata dari masing-masing indikator Faktor Kelompok Referensi Sumber Hasil Pengolahan Data 2021 47,1572,62 73,86 71,42 55,95Faktor BudayaFaktor Kelompok ReferensiFaktor Peran dan StatusFaktor Gaya HidupFaktor pembelajaranFaktor Yang Me mpengaruhi Perilaku Komsumtif Mahasiswa Dalam Membeli Produk Fashion Setuju Tidak SetujuGambar 1. Presentase Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Komsumtif Mahasiswa dalam Membeli Produk Fashion Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa faktor peran dan status, kelompok referensi, dan faktor gaya hidup yang lebih dominan yang mempengaruhi perilaku komsumtif mahasiswa dalam membeli produk fashion. Dimana faktor peran dan status memiliki presentase sebesar 73,86%, faktor kelompok referensi memiliki presentase sebesar 72,62%, dan faktor gaya hidup memiliki presentase sebesar 71,42%. Hal ini sejalan dengan pendapat Sari 2018 pola konsumsi seseorang sangat besar dipengaruhi oleh gaya hidup yang ingin terlibat lebih meninjol atau mengikuti trend sehingga mereka akan berperilaku tidak rasional dalam berkonsumsi. 3. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana Tabel 16. Tabel Model Summary Std. Error of the Estimate A. Predictors Constant, Pembelajaran, Kebudayaan, Gaya Hidup, Kelompok Referensi, Peran dan Status Nilai R menunjukkan bahwa variabel independen berhubungan dengan variabel dependen. Dengan interpretasi koefisiennya adalah – = tingkat hubungan sangat besar – tingkat hubungan besar – = tingkat hubungan cukup besar – = tingkat hubungan kecil – = tingkat hubungan sangat kecil Hasan, et all Perilaku Konsumtif Mahasiswa dalam Membeli Produk Fashion 350 Nilai R Square menunjukkan besar kecilnya sumbangan variabel independen dengan variabel dependen Rumusnya KP = R2 x 100% Nilai Adjusted R Square juga menunjukan besar kecilnya sumbangan variabel independen dengan variabel dependen. Tetapi digunakan jika melakukan estimasi nilai variabel terikat. Jadi kesimpulannya adalah • Nilai R = 0. 277 menunjukan adanya hubungan yang rendah antara variabel X dan variabel Y. • Nilai R Square = 0. 077 menunjukkan nilai variabel X dapat menunjukkan besaran variabel Y adalah sedangkan selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain sebesar • Standar Error Estimate SEE = menunjukkan tingkat kesalahan regresi linier, semakin bik yang ditandakan oleh angkah yang kecil. a. Uji Hipotesis Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan merupakan tujuan dari pengujian hipotesis. Dengan tingkat signifikansi α = dan nilai Ftabel sebesar Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan HI diterima Jika Fhitung ttabel maka H0 ditolak dan HI diterima Jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan HI ditolak Berdasarkan tabel koefisiesn analisi regresi sederhana maka dapa dijelaskan sebagai berikut • Hasil analisis regresi variabel X1 terhadap Y menunjukan nilai thitung sebesar lebih kecil dari pada ttabel dan nilai Sig. t = lebih besar dari tingkat signifikansi α = Hal ini menunjukan Variabel tingkat kebudayaan mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap Y. • Hasil analisis regresi variabel X2 terhadap Y menunjukan nilai thitung sebesar lebih kecil dari pada ttabel dan nilai Sig. t = lebih besar dari tingkat signifikansi α = Hal ini menunjukan Variabel tingkat kelompok referensi mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap Y. • Hasil analisis regresi variabel X3 terhadap Y menunjukan nilai thitung sebesar lebih kecil dari pada ttabel dan nilai Sig. t = lebih besar dari tingkat signifikansi α = Hal ini menunjukan Variabel tingkat peran dan status mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap Y. • Hasil analisis regresi variabel X4 terhadap Y menunjukan nilai thitung sebesar lebih kecil dari pada ttabel dan nilai Sig. t = lebih besar dari tingkat signifikansi α = Hal ini menunjukan Variabel tingkat gaya hidup mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap Y. • Hasil analisis regresi variabel X1 terhadap Y menunjukan nilai thitung sebesar lebih kecil dari pada ttabel dan nilai Sig. t = lebih besar dari tingkat signifikansi α = Hal ini menunjukan variabel tingkat pembelajaran mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap Y. Pengujian Hipotesis ini digunakan untuk menguji varibel yang termasuk variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Berdasarkan nilai koefisien regresi β. Kelompok referensi X2 mempunyai pengaruh lebih besar terhadap variabel pembelian produk fashion Y. Hasan, et all Perilaku Konsumtif Mahasiswa dalam Membeli Produk Fashion 352 SIMPULAN DAN SARAN Ada lima variabel yang yang diukur guna untuk mencari tau perilaku konsumtif mahasiswa pada pembelian produk fashion meliputi Faktor kebudayaan, kelompok referensi, peran dan status, gaya hidup, dan pembelajaran. Berdasarkan data hasil penelitian diketahui bahwa besarnya pengaruh faktor kebudayaan terhadap pembelian produk fashion sebesar 47,15%, kemudian pengaruh faktor kelompok referensi terhadap pembelian produk fashion memiliki presentase sebesar 72,62%, selanjutnya pengaruh faktor peran dan status memiliki presentase sebesar 73,86, pengaruh faktor gaya hidup memiliki presentase sebesar 71,42%. Dan pengaruh faktor pembelajaran sebesar 55,59%. Jadi faktor peran dan status, kelompok referensi, dan faktor gaya hidup yang lebih dominan yang mempengaruhi perilaku komsumtif mahasiswa dalam membeli produk fashion. Sedangkan pada analisis regresi liniar sederhana hasil penelitian menunjukan bahwa variabel yang dominan berpengaruh terhadap variabel pembelian produk fashion Y adalah variabel kelompok referensi X2 dimana nilai koefisien regresinya β sebesar maka dari itu dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap variabel pembelian produk fashion Y adalah kelompok reverensi X2. DAFTAR RUJUKAN Agustina, N. 2012. Ragam Budaya Fashion Tanah Air yang Mengantarkan Indonesia Menembus Pasar Bisnis Internasional. Jurnal Online Trans BORDER, 1 1, 1-153. Aprilia, D., & Hartoyo. 2013. Analisis Sosiologis Perilaku Konsumtif Mahasiswa Studi pada Mahasiswa FISIP Universitas Lampung. Jurnal Sosiologi , 11 ,1-72. Chita, R. C., David, L., & Pali, C. 2015. Hubungan Antara Self-Control dengan Perilaku Konsumtif Online Shopping Produk Fashion pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Angkatan 2011. Jurnal e-Biomedik eBm , 11, 297-302. Creswell, J. W. 2014. Penlitian Kualitatif dan Desain Riset. Yogyakarta Pustaka Pelajar. Enrico, A., Aron, R., & Oktavia, W. 2014. The Factors that Influenced Consumptive Behavior A Survey of University Students in Jakarta. International Journal of Scientific and Research Publications, 11, 1-6. Engel, J. D., Blackwell, R. D., & Miniard, P. W. 2017. Perilaku Binarupa Aksara. Jeddi, S., Atefi, Z., Jalali, M., Arman, P, A., & Haghi, H. 2013. Consumer behavior and Consumer Buying Decision Process. International Journal of Business and Behavioral Sciences , 11 20-23. Kusuma, D. F., Septarini, B. G. 2013. Pengaruh Orientasi Belanja terhadap Intensi Pembelian Produk Pakaian Secara Online pada Pengguna Online Shop. Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi. 21, 3-4. Shohibullana, I. H. 2014. Kontrol Diri dan Perilaku Konsumtif pada Mahasiswa Di Tinjau dari Lokasi Sekolah. Jurnal Online Psikologi , 1 1 46-61. Tambunan, R. 2001. Remaja dan Perilaku Konsumtif. Jakarta Artikel Sari, S. 2018. Perilaku Konsumtif Reamaja dalam Membeli Produk Fashion. Skripsi. Diterbitkan . Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta Jakarta. Suhari, Y. 2008. Keputusan Membeli Secara Online dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK. 11, 140-146. Haryani,I., & Herwanto. 2015. Hubungan Konformitas dan Kontrol Diri dengan Perilaku Konsumtif terhadap Produk Kosmetik pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi, 111. Sianturi, E., Erida, & Nifita, A. T. 2012. Pengaruh Kelompok Referensi dan Gaya Hidup terhadap Keputusan menggunakan Blackberry. 12, 127–136. Fromm, E. 1955.The Sane Society. London and New York British Library. Wati, M. Y. 2016. Faktor Yang Mendorong PerilakuKonsumtif Siswa Sma di Surabaya Studi Deskritif diPusat Perbelanjaan Darmo Trade Center Surabaya.Kajian Moral Dan Pendidikan. 14, 107–121. Pramudi, R. Y. 2015. Pengaruh Gaya Hidup Konsumtif dan Kelompok Phinisi Integration Review. Vol 42 Juni 2021 353 Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Lokal, 280–301. Wahyudi. 2013. Tinjauan Tentang Perilaku Konsumtif Remaja Pengunjung Mall Samarinda Central Plaza. Journal Sosiologi, 14, 26–36. Lin, L., & Shih, H. 2012. The Relationship of University Student’ Lifestyle, Money Attitude, Personal Valueand their Purchase Decision,12001, 19–37. Oktari, A. D., Dewi, R. S., & Febriana, S. K. T. 2014. Hubungan Antara Gaya Hidup Konsumtif dengan Keputusan Pembelian Perhiasan Emas Pada Pelanggan Toko Emas di Kawasan Banjarmasin-Banjar baru-Martapura. ... Namun pada faktanya industri fashion mengalami perkembangan yang sangat pesat yang telah ditunjukan oleh BPS dimana pada sektor ekonomi kreatif menyumbang 7,38% terhadap total perekonomian nasional dan 18,5% merupakan sektor fashion Sari, 2018. Tentunya perlu adanya dukungan gelaran fashion untuk meningkatkan aktivitas dan karya anak-anak muda ini bukan hanya anak muda-muda melainkan kalangan yang berada di usaha bisnis bidang fashion produk lokal. ...Distiani Fitria kBerlian gressyMasuknya internet menjadi salah satu bagian dalam kegiatan berbelanja individu membawa perubahan tersendiri, salah satunya adalah orientasi belanja individu. Orientasi belanja merupakan pengkarakteristikan individu yang ditekankan secara khusus pada kegiatan berbelanja yang menggambarkan kebutuhan dan keinginan individu ketika melakukan kegiatan berbelanja Shim Kotsiopulos, 1993, dalam Seock, 2003. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh orientasi belanja terhadap intensi pembelian secara online. Penelitian ini dilakukan pada pengguna internet khususnya pada jejaring sosial Facebook, dengan sampel awal sebanyak 279, kemudian disaring menjadi 208 berdasarkan kriteria produk yakni pakaian. Adapun subjek yang menjadi sampel penelitian ini adalah sebanyak 197 orang dengan sebaran 18 orang pria dan 179 orang wanita. Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik Regresi Berganda dan ditemukan bahwa orientasi berlanja mempengaruhi intensi pembelian secara online, serta penelitian ini juga ditemukan bahwa orientasi shopping enjoyment, convenience/time consciousness dan in-home shopping tendency memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi pembelian secara online, sedangkan brand/fashion consciousness, price consciousness, shopping confidence dan brand/store loyalty tidak memberikan pengaruh yang Budaya Fashion Tanah Air yang Mengantarkan Indonesia Menembus Pasar Bisnis InternasionalN AgustinaAgustina, N. 2012. Ragam Budaya Fashion Tanah Air yang Mengantarkan Indonesia Menembus Pasar Bisnis Internasional. Jurnal Online Trans BORDER, 1 1, Sosiologis Perilaku Konsumtif Mahasiswa Studi pada Mahasiswa FISIP Universitas LampungD ApriliaHartoyoAprilia, D., & Hartoyo. 2013. Analisis Sosiologis Perilaku Konsumtif Mahasiswa Studi pada Mahasiswa FISIP Universitas Lampung. Jurnal Sosiologi, 11 , Antara Self-Control dengan Perilaku Konsumtif Online Shopping Produk Fashion pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi AngkatanHubungan Antara Self-Control dengan Perilaku Konsumtif Online Shopping Produk Fashion pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Angkatan 2011. Jurnal e-Biomedik eBm, 11, Kualitatif dan Desain RisetJ W CreswellCreswell, J. W. 2014. Penlitian Kualitatif dan Desain Riset. Yogyakarta Pustaka behavior and Consumer Buying Decision ProcessS JeddiZ AtefiM JalaliP ArmanA HaghiJeddi, S., Atefi, Z., Jalali, M., Arman, P, A., & Haghi, H. 2013. Consumer behavior and Consumer Buying Decision Process. International Journal of Business and Behavioral Sciences, 11 Diri dan Perilaku Konsumtif pada Mahasiswa Di Tinjau dari Lokasi SekolahI H ShohibullanaShohibullana, I. H. 2014. Kontrol Diri dan Perilaku Konsumtif pada Mahasiswa Di Tinjau dari Lokasi Sekolah. Jurnal Online Psikologi, 1 1 Konsumtif Reamaja dalam Membeli Produk FashionR TambunanTambunan, R. 2001. Remaja dan Perilaku Konsumtif. Jakarta Artikel Sari, S. 2018. Perilaku Konsumtif Reamaja dalam Membeli Produk Fashion. Skripsi. Diterbitkan. Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta Membeli Secara Online dan Faktor-Faktor yang MempengaruhinyaY SuhariSuhari, Y. 2008. Keputusan Membeli Secara Online dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK. 11, 140-146.
Significado de Yang substantivo masculino Força cosmolĂłgica, indissociável do yin e do tao, que se manifesta especialmente pelo origem da palavra yang. Palavra chinesa. Definição de Yang Classe gramatical substantivo masculino Separação silábica yang Exemplos com a palavra yang O tao Ă© a uniĂŁo de dois princĂpios o yin e o yang. Folha de 26/01/2010 A ala das baianas impressionou o pĂşblico, com a representação da milenar medicina chinesa atravĂ©s do equilĂbrio entre yin e yang. Folha de 10/02/2013 EspĂ©cie de yin-yang musical, os irmĂŁos extraem de estilos diametralmente opostos -o punk e a bossa nova- um resultado harmonioso, que parece ter caĂdo bem aos ouvidos gringos. Folha de 10/12/2011 Outras informações sobre a palavra Possui 4 letras Possui a vogal a Possui as consoantes g n y A palavra escrita ao contrário gnay Mais Curiosidades
barang yang trend 2019